HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DAN UMUR DENGAN KEJADIAN DIARE DENGAN KOMPLIKASI PADA BALITA DI RSUD ABDUL WAHAB SJAHRANIE SAMARINDA
Abstract
Diarrhea is defined as a condition characterized by increased frequency of defecation with three or more times per day with a watery consistency. Diarrhea is still a persistent public health problem in developing countries, including Indonesia, and it is one of the causes of death and illness in children, especially for children under 5 years of age. Nutritional status and age are risk factors for diarrhea. The aim of this research is to investigate the correlation between nutritional status and age towards diarrhea with complications in under-five pediatric patients at RSUD (Rumah Sakit Umum Daerah – Regional Public Hospital) Abdul Wahab Sjahranie, Samarinda. This research used analytical research method with Cross Sectional research design using purposive sampling. The data in this research were secondary data, i.e., medical records of under-five pediatric patients who were hospitalized from January 2020 to December 2021 that fulfilled the inclusion and exclusion criteria. Out of 70 selected samples, 25 samples were under-five pediatric patients suffering from diarrhea without complications, and 45 samples were under-five pediatric patients suffering from diarrhea with complications. Using Chi Square bivariate analysis to test p-values in measuring the correlation significance, the result showed that nutritional status had p-value of 0.042 (p<0.05) and age had p-value of 0.234 (p>0.05). Thus, it can be concluded that there is a significant correlation between nutritional status and diarrhea with complications in under-five pediatric patients and there is no significant correlation between age and diarrhea with complications in under-five pediatric patients.
Diare didefinisikan sebagai suatu keadaan yang ditandai dengan bertambahnya frekuensi defekasi tiga kali atau lebih per hari dengan konsistensi yang cair yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di negara berkembang termasuk di Indonesia dan merupakan salah satu penyebab kematian dan kesakitan tertinggi pada anak, terutama umur di bawah 5 tahun. Status gizi dan umur merupakan faktor resiko diare. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara status gizi dan umur dengan kejadian diare dengan komplikasi pada balita di RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda. Penelitian ini menggunakan metode penelitian analitik dengan rancangan penelitian Cross Sectional dengan menggunakan teknik pengambilan purposive sampling. Data pada penelitian ini merupakan data sekunder yaitu rekam medik pasien balita yang dirawat inap pada bulan Januari 2020 - Desember 2021 yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi. Jumlah sampel sebanyak 70 yang terdiri dari 25 pasien diare balita tanpa komplikasi dan 45 pasien diare balita yang disertai dengan komplikasi. Hasil Analisis bivariat dengan uji Chi Square, di dapatkan nilai hubungan signifikansi pada status gizi p = 0,042 (p<0,05), dan umur p = 0,234 (p>0,05). Disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara status gizi dengan kejadian diare dengan komplikasi pada balita dan tidak terdapat hubungan signifikan antara umur dengan kejadian diare dengan komplikasi pada balita.
References
Fatmawati, Arbianingsih, & Musdalifah. (2016). Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Diare Anak Usia 3-6 Tahun di TK Raudhatul Athfal Alauddin Makassar. Journal of Islamic Nurses, 1-12.
Isda, M., Rinanda, T., & Suhanda, R. (2016, Juni). Pengaruh Diare terhadap Malnutrisi pada Balita di Puskesmas Batoh Banda Aceh Tahun 2015. Sari Pediatri, 18(1), 50-54.
Kemenkes RI. (2019). Profil Kesehatan Indonesia 2018. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Kemenkes RI. (2020). Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2019. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Mursilah, H. (2010). Hubungan Status Gizi dengan Frekuensi Kejadian Diare pada Balita di Kelurahan Pisangan Agustus 2010. Dipetik January 13, 2022, dari https://repositori.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/13488/150100036.pdf?sequence=1&isAllowed=y
Mutia, I. (2012). Hubungan Antara Status Gizi, ASI Eksklusif, dan Faktor Lain Terhadap Frekuensi Diare pada Anak Usia 10-23 Bulan di Puskesmas Tugu Depok. 1-10.
Nguyen, T., Fagbayigbo, B., Cisse, G., Redi, N., & et al. (2021). Diarrhoea among Children Aged under Five Years and Risk Factors in Informal Settlements: A Cross-Sectional Study in Cape Town, South Africa. International Journal of Environmental Research and Public Health, 1-18.
Primayani, D. (2009). Status Gizi pada Pasien Diare Akut di Ruang Rawat Inap Anak RSUD SoE, Kabupaten Timor Tengah Selatan, NTT. Sari Pediatri, 90-93.
Riswandha, Demak, I. P., & Setyawati, T. (2020). Hubungan Status Nutrisi dengan Kejadian Diare di Puskesmas Kawatuna Palu pada Tahun 2019. Jurnal Kesehatan Tadulako, 6-13
Subagyo, B., & Santoso, N. B. (2015). Diaere Akut. Dalam M. Jufrie, S. S. Soenarto, H. Oswari, S. Arief, I. Rosalina, & N. S. Mulyani, Buku Ajar Gastroenterologi-Hepatologi, Jilid 1 (hal. 87-118). Jakarta: Badan Penerbit Ikatatan Dokter Anak Indonesia.
United Nations Children's Fund. (2020). Levels&Trends in Child Mortality. USA: UN Inter-agency Group for Child Mortality Estimation.
Wellina, W. F., Kartasurya, M. I., & Rahfilludin, M. Z. (2016, Desember). Faktor Risiko Stunting pada Anak Umur 12-24 Bulan. Jurnal Gizi Indonesia, 5(1), 55-61.
WHO, W. H. (2017). Assessing and managing children at primary health-care facilities to prevent overweight and obesity in the context of the double burden of malnutrition. Geneva, Switzerland: WHO Document Production Services.
Wibowo, D., Hardiyanti, & Subhan. (2019). Hubungan Dehidrasi Dengan Komplikasi Kejang Pada Pasien Diare Usia 0-5 Tahun Di RSD Idaman Banjarbaru. Dinamika Kesehatan Jurnal Kebidanan dan Keperawatan, 112-125.
Yunadi, F. D., & Budiarti, T. (2017, September). Hubungan Usia dan Status Gizi dengan Derajat Dehidrasi pada Balita. Jurnal Kesehatan Al Irsyad, X, 20-27.