HUBUNGAN KARAKTERISTIK ORGANISASI TERHADAP PERILAKU PATIENT SAFETY DI RUMAH SAKIT
Abstract
Patient safety di rumah sakit bertujuan untuk menjaga mutu dimana rumah sakit membuat asuhan pasien lebih aman. Program patient safety di rumah sakit “X” tidak lagi menjadi fokus utama karena pelaksanaannya hanya untuk memenuhi standarisasi akreditasi rumah sakit. Hal ini bertolak belakang dengan tujuan dari pelaksanaan patient safety itu sendiri yaitu terciptanya budaya patient safety di rumah sakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan budaya dengan perilaku patient safety. Pendekatan penelitian ini adalah kuantitatif dengan rancangan cross sectional. Sampel diambil secara purposive sampling dan data dikumpulkan melalui self adminnistrated questionnaire dengan mengkombinasikan penilaian dari diri sendiri, dua orang rekan dan atasan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara budaya dengan perilaku patient safety. Semakin baik budaya patient safety maka semakin baik perilaku patient safety pada perawat. Saran dari temuan ini adalah mengupayakan pelaksanaan program patient safety agar terbentuk budaya mengutamakan keselamatan bagi pasien sehingga perilaku patient safety menjadi lebih baik.
References
2. Depkes RI. (2008). Panduan Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit (Patient Safety): Utamakan Keselamatan Pasien. Jakarta: Depkes RI.
3. Donaldson, L. World health organization : world alliance for patient safety. 2005. Switzerland: Geneva.
4. KKPRS. (2011). Laporan Insiden Keselamatan Pasien. Jakarta: KKPRS.
5. Tene NJ. Keselamatan pasien di rumah sakit tanggung jawab professional dan pemerintah. Jurnal Manajemen Administrasi Rumah Sakit Indonesia. 2004;5, 75-83.
6. Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit. (2007). Sembilan solusi life-saving keselamatan pasien rumah sakit. 15 Desember 2009.
7. Kusumawati AS, Handiyani H, Rachmi SF. Patient safety culture and nurses’ attitude on incident reporting in Indonesia. Enfermeria Clinica. 2019;29 (2) 47-52. http://doi.org/10.1016/j.enfcli.2019.04.007
8. Braithwaite J, Westbrook MT, Travaglia JF, Hughes C. Cultural and associated enablers of, and barriers to, adverse incident reporting. Quality and Safety in Health Care. 2010;19, 229-233. http://dx.doi.org/10.1136/qshc.2008.030213
9. Singer S, Lin S, Falwell A, Gaba D, Baker L. Relationship of safety climate and safety performance in hospitals. Health services research. 2009;44(2), 399-421. https://doi.org/10.1111/j.1475-6773.2008.00918.x
10. Agency for Healthcare research and Quality. 2014. https://www.ahrq.gov/ sops/about/index.html.
11. Walston SL, Omar BAA, Mutari FA. Factors affecting the climate of hospital patient safety: a study of hospitals in Saudi Arabia. International journal of health care quality assurance. 2010;23(1):35-50. https://doi.org/ 10.1108/09526861011010668
12. Khater WA, Zaheya LMA, Mahasneh SIA, Khater R. Nurses perceptions of patient safety culture in Jordanian hospitals. International nursing review. 2015;62(1):82-91. https://doi.org/10.1111/inr.12155
13. Mariati LH, Ake J, Bahar B. Hubungan budaya organisasi dengan perilaku perawat dalam melaksanakan keselamatan pasien di ruang rawat inap rumah sakit universitas hasanuddin makassar. Fakultas kedokteran universitas hasanuddin.
14. Flin, Rhona. (2009). Developing a safety culture in healthcare. University of Aberdeen Patient safety Research, Melbourne.
15. Edy. (2008). Pengaruh budaya organisasional dan lingkungan kerja terhadap kinerja perawat Rumah Sakit mata Dr. Yap Yogyakarta dengan motivasi dan kepuasan kerja sebagai variabel pemediasi. Jurnal Ekonomi & Bisnis. 2, 159- 74.